
Pernah tersesat di gedung atau lokasi baru, bingung mencari di mana toilet terdekat? Mau bertanya tapi semua orang tampak sibuk? Nah, di sinilah pentingnya wayfinding signage!
Menurut SEGD, wayfinding adalah “sistem informasi yang memandu orang dalam lingkungan fisik dan meningkatkan pemahaman mereka tentang suatu tempat.” Terlebih lagi, wayfinding signage sangat krusial di lokasi kompleks seperti rumah sakit atau terminal transportasi. Mari kita kenali empat jenisnya:
1. Signage Identifikasi
Jenis ini menunjukkan lokasi Anda saat ini dan berfungsi sebagai penanda umum. Contohnya: pintu masuk/keluar, plang penanda ruangan, atau penanda “Anda Berada di Sini” di peta.
2. Signage Arah
Signage ini membantu pengunjung mencapai tujuan mereka. Biasanya, directional signage diletakkan di persimpangan atau tempat orang mencari arah. Ingatlah, konsistensi adalah kuncinya! Pengunjung yang tersesat menandakan kegagalan desain.
Contoh: penunjuk arah, garis warna di lantai, dan rambu yang dipasang di langit-langit.
3. Signage Informasi
Jenis signage ini memberikan informasi tentang fasilitas secara umum. Saat pengunjung menjelajah, signage ini memperkaya pemahaman mereka tentang tempat tersebut.
Contoh: penanda fasilitas (Wi-Fi, lift, toilet) dan informasi bisnis (jam operasional).
4. Signage Peraturan
Fungsi signage ini adalah menginformasikan dan menegakkan aturan serta standar keselamatan. Contohnya: rambu larangan (dilarang merokok, dilarang parkir) dan kontrol akses.
Setelah memahami jenis-jenis wayfinding signage, ingatlah bahwa desain yang baik dapat menjadi alat branding yang ampuh! Manfaatkan aspek seperti jenis huruf dan palet warna yang sesuai dengan identitas perusahaan atau tempat Anda.
Jadi, siap merancang navigasi yang efektif untuk pengunjung Anda?